Gue pengen curhat tentang apa yg lagi gue rasain sekarang. Lo mau kan
dengerin curhatan gue? Sebelumnya, gue punya beberapa pertanyaan buat
lo. Dijawab yaa..
Kalo gue tanya “Pernah ngga memiliki kesempatan
untuk mencintai atau dicintai oleh seseorang?” Tanpa lo jawab pun gue
tau kalo jawabannya pasti, “Ya”.
Pertanyaan kedua, “Pernah ngga
mencintai seseorang dan dicintai oleh orang tersebut?” Kali ini jug ague
yakin kalo jawabannya pasti, “Ya”.
Pertanyaan terakhir, “Pernah
ngga merasa takut kehilangan sesuatu dari perasaan itu?” Walaupun kurang
yakin tapi kemungkinan pasti lo jawab, “Ya”.
Gue adalah salah satu dari orang yang memberi jawaban “Ya” untuk semua pertanyaan diatas..
Gue
adalah salah satu dari seluruh jumlah populasi manusia yang memiliki
kesempatan untuk mencintai dan dicintai seseorang. Gue adalah salah satu
orang beruntung yang mencintai seseorang dan juga dicintai oleh orang
tersebut. Dan gue adalah salah satu dari orang yang sedang merasa takut
kehilangan sesuatu dari perasaan itu.
***
Gue saat ini
sedang mencintai seseorang. Dan yang gue tau orang itu juga mencintai
gue. Gue percaya itu dan gue bahagia. Sangat bahagia. Perjalanan panjang
dimulai sejak hampir satu tahun yang lalu, sampai akhirnya berujung
bahagia 4 bulan belakangan. Perjalanan yang awalnya cuma gue lakukan
sendiri, sekarang gue lakukan berdua. Gue dan dia.
Saat-saat awal
selalu jadi saat yang berat. Memahami dan menerima dua karakter itu
lebih sulit dari sekedar menyatukan keduanya. Diluar sana banyak
pasangan-pasangan “sempurna” yang hancur hanya karena tidak bisa
mengatasi hal ini. Sebaliknya, tidak sedikit juga pasangan “tidak
sempurna” yang justru sukses dan berhasil menaklukan perbedaan ini.
Oke
cukup, kali ini bukan hal itu yang ingin gue bahas. Poin penting dari
ini sebenarnya adalah perasaan “takut kehilangan” yang gue rasain
akhir-akhir ini.
***
Gue saat ini sedang mencintai seseorang. Dan sedikit merasa ketakutan.
Sejak
pertama kali gue menjalin hubungan sama dia, gue selalu terjebak dengan
situasi yang sama. Gue sulit buat ngungkapin apa yang gue rasain.
Terutama terkait perasaan gue buat dia.
Entah berapa kali gue
bilang (secara langsung terutama) kalo gue cinta sama dia, kangen sama
dia, sayang sama dia, dll. Mungkin cuma butuh 5 jari buat menghitung
total semuanya. Bukan karena gue ngga mau apalagi ngga merasakan hal
itu, tapi karena gue masih terlalu malu untuk ungkapin semua itu.
Padahal
kenyataannya, hampir setiap hal yang dia lakuin selalu bikin gue makin
kagum sama dia. Buat gue dia selalu tanpa cela. Makin banyak yang gue
tau tentang dia, makin banyak juga hal-hal yang membuat kecintaan gue
sama dia semakin dalam dan jujur semua itu membuat gue merasa takut.
***
Seperti
yang gue bilang tadi, setiap hal yang dia lakuin selalu jadi sumber
rasa cinta gue buat dia dan gue takut. Gue takut kalo disaat gue makin
mencintai dia, dia justru makin kehabisan hal yang bisa membuat dia
mencintai gue. Seolah-olah gue tampil dalam wujud yang amat sangat apa
adanya dan ngga ada lagi yang bisa gue tunjukin untuk membuat dia kagum
sama gue. Kasarnya, “SIAPA SIH GUE???” dan jawabannya “Gue bukan
siapa-siapa”.
Dan itu yang membuat gue semakin ragu untuk nunjukin
perasaan gue. Karena gue takut kalo dia ternyata ngga ngerasain hal
yang sama kayak gue. Walaupun pada akhirnya dia selalu ngungkapin
perasaan yang sama kayak gue, dan gue selalu merasa menyesal karena ngga
berani buat ngutarain perasaan gue ke dia lebih dulu. Ya, penyesalan
memang selalu datang belakangan kan?
Itu juga yang menjadi inti
tulisan panjang lebar ini. Saat gue merasakan sesuatu tapi terlalu takut
buat ngungkapin, dan disaat yang bersamaan dia ngga ngungkapin hal yang
sama seperti yang gue harapin, semua itu akan berakhir dengan rasa
takut kehilangan yang sangat besar.
***
Jadi,
Maaf
kalo mungkin disana kamu ngerasa justru aku yang terlalu cuek sama kamu.
Aku ngga pernah kangen sama kamu, aku ngga pernah mikirin kamu atau
yang paling ekstrim aku ngga sayang sama kamu. Karena walaupun aku ngga
pernah bilang semua itu, aku yakin kalo kamu tau gimana perasaan aku
yang sebenarnya sama kamu. Dan kalo sekarang kamu bertanya-tanya gimana
perasaan aku ke kamu, aku cuma bisa bilang kalo aku selalu kangen sama
kamu, aku selalu mikirin kamu, dan aku selalu sayang sama kamu. Selalu
dan ASTUNGKARE akan terus begitu.
Terakhir aku pengen minta sesuatu,,
Tolong yakinin aku kalo buat kamu, aku lebih dari sekedar “bukan siapa-siapa”.
Tertanda,
Kekasihmu
* ini hanya sekedar fiktif belaka, kemiripan cerita mohon diabaikan saja hahaha :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar