Laman

Sabtu, 09 Juni 2012

Sedikit tentang kuliah yg sedang gue jalani saat ini ::

ASUHAN KEBIDANAN 1 ( ANTENATAL CARE )

BAB I
LANDASAN TEORI
A.    Konsep Teori
1.                  Kehamilan
a.         Pengertian
1)            Kehamilan adalah masa waktu kira-kira 280 hari(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan aterm ialah usia kehamilan antara 38 sampai 42 minggu dan ini merupakan periode di mana terjadi persalinan normal. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur . Kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42 minggu lengkap disebut sebagai post matur atau kehamilan lewat waktu. (Wiknjosastro, 2006)
2)            Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan.
(Abdul Bari Saifuddin, 2002).
3)            Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan.
         (Manuaba, 1998 hal 4)
4)      Kehamilan adalah masa / waktu dari mulainya konsepsi sampai lahirnya janin dimana lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
      ( Saifuddin, 2002 hal 91)
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian antara lain :
1.    Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu)
2.    Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu )
3.    kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu)
b.         Etiologi
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoon) yang dilanjutkan dengan proses nidasi dan plasentasi. (Mochtar, 1998)
c.          Fisiologi
Beberapa tahapan dari proses fisiologi kehamilan yaitu dimulai dari Konsepsi, pembelahan / perkembangan awal embrio dan implantasi hingga berkembang menjadi janin.
1)      Konsepsi
Konsepsi atau fertilisasi adalah suatu proses pertemuan inti  ovum dengan inti spermatozoa yang kemudian akan membentuk zigot. Konsepsi berlangsung di pars ampularis tuba uterina (1/3 bagian luar). Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (senggama / coitus ), dengan ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel-sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi dalam sekitar masa ovulasi, maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu  dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi. Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke dalam tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontraksi miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi saat senggama.
2)      Pembelahan / perkembangan awal embrio
Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali. Sel - sel yang dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari ukuran induknya, disebut blastomer. Sesudah 3-4 kali pembelahan : zigot memasuki tingkat 16 sel, disebut stadium morula (kira-kira pada hari ke-3 sampai hari ke 4 pascafertilisasi ). Morula terdiri dari inner cell mass (kumpulan sel-sel disebelah dalam, yang akan tumbuh menjadi jaringan-jaringan embrio sampai janin ) dan outer cell mass (lapisan sel disebelah luar , yang akan tumbuh menjadi trofoblast sampai plasenta ). Kira-kira pada hari ke-5 sampai ke-6, di rongga sela-sela inner cell mass merembes cairan menembus zona pellucida, membentuk ruang antar sell. Ruang antar selini kemudian bersatu dan memenuhi sebagian besar massa zigot membentuk rongga blastokista. Inner cell mass tetap berkumpul di salah satu sisi, tetap berbatasan dengan lapisan sel luar . pada stadium ini zigot disebut berada dalam stadium blastula atau pembentukan blastokista. Inner cell mass kemudian disebut sebagai embrioblas, dan outer  cell mass kemudian disebut sebagai trofoblas. Skema pertumbuhan telur :

Fertilisasi
 
Sel telur dimasuki sel sperma





















 3) Implantasi
Pada akhir minggu pertama (hari ke-5 sampai ke-7 ) zigot mencapai cavum uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir di bawah pengaruh progesteron dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif. Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel-sel trofoblas zigot tersebut dapat menempel dan mengadakan infiltrasi  pada lapisan epitel endometrium uterus (terjadi implantasi ). Setelah implantasi, sel-sel trofoblas yang tertanam di dalam endometrium terus berkembang, membentuk jaringan bersama dengan sistem pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta, yang kemudian berfungsi sebagai sumber nutrisi dan oksigenasi bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin. (www.cakulobstetri.com)

Umur
Kehamilan
Panjang fetus

Pembentukan organ

4 minggu
7,5-10 mm
Rudimental mata, telinga dan hidung
8 minggu

2,5 cm

Hidung, kuping, jari-jemari mulai di bentuk. Kepala menekuk ke dada.
12 minggu



9 cm



Daun telinga lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai terbentuk, alat kandungan luar terbentuk namun belum berdiferensiasi.
16 minggu


16-18 cm


Genitalia eksterna terbentuk dan dapat di kenal, kulit tipis dan warna merah.
20 minggu


25 cm


Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh di kepala dan rambut halus (lanugo) tumbuh di kulit.
24 minggu
30-32 cm
Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kulit keriput. Kepala besar. Bila lahir, dapat bernapas tapi hanya beberapa jam saja.
28 minggu
35 cm
Kulit warna merah di tutupi verniks kaseosa. Bila lahir, dapat bernapas, menangis pelan dan lemah.
32 minggu
40-43 cm
Kulit merah dan keriput. Bila lahir, kelihatan seperti orang tua dn kecil.
36 minggu
46 cm
Muka berseri tidak keriput. Bayi premature.
40 minggu
50-55 cm
Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik, organ-organ baik.

d.         Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) :
1)      Tanda Tidak Pasti kehamilan :
a)Amenorhoe (tidak dapat haid )
Berhentinya menstruasi pada seorang wanita yang sebelumnya telah mengalami menstruasi sangat mendukung tanda kehamilan. Oleh karena itu wanita harus mengetahui hari pertama haid yang terakhir  (HPHT ) untuk dapat menetukan umur kehamilan dan tanggal tafsiran persalinan (HTP).(Wiknjosastro, 2006 ). Cara menentukan taksiran persalinan yaitu dengan menggunakan rumus naeggle yaitu hari pertama haid terakhir  + 7 hari – 3 bulan + 1 tahun = tangggal persalinan. Rumus ini bisa dipakai hanya kalau  haid ibu teraturr. Rumus ini tdak bisa digunakan kalau :
o   Ibu mempunyai riwayat haid  yang tidak teratur atau tidak haid
o   Ibu menyusui yang biasanya tidak menstruasi dalam masa laktasi
o   Ibu hamil setelah berenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi.
Kalau  salah satu diatas terjadi, perkirakan tanggal persalinan dilakukan secara klinis (misalnya : dengan melihat besarnya uterus) atau menggunakan ultrasound (pusdiknakes, 2001)Nausea (enek ) dan emesis (muntah)
Sering terjadi pada pagi hari , tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut  “ morning sickness ”

b)      Ngidam
Ibu hamil sering menginginkan makan- makanan  dan minum tertentu, terutama pada bulan- bulan pertama kehamilannya
c)Sering kencing
Biasanya terjadi pada triwulan pertama yang disebabkan oleh penekanan kandung kencing oleh pembesaran uterus. Gejala ini akan berkurang sampai hilang pada triwulan kedua dan muncul kembali pada akhir kehamilan yang disebabkan oleh penekanan kandung kencing oleh penurunan bagian terndah janin (bokong atau kepala )
d)     Konstipasi atau obstipasi
Ini disebabkan karena menurunnya tonus otot khusus oleh pengaruh hormone steroid
e)      Sinkope / pingsan
Terjadi karena penigkatan jumlah volume darah pencairan darah yang disebut hidremia.
f)       Payudara menjadi tegang dan membesar
Payudara akan membesar dan tegang akibat pengaruh hormone Somatomammotropin, estrogen, dan progesteron. Estrogen menimbulkan hipertrofi system saluran sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan- perubahan dalam se-sel, sehingga terjadi pembuatan kasein, laktobumin, dan laktoglobulin, dimana tujuannya adalah untuk mempersipakan mamma untuk laktasi.
g)      Pigmentasi kulit
Terjadi penumpukan melanin pada kulit dibagian tubuh tertentu terutama dibagian pipi dan dahi yang disebut dengan cloasma gravidarum
                        H)  Epulis
Sering terjadi pada triwulan pertama yang disertai dengan pembengkakan dan perdarahan gusi. Pada keadaan wanita hamil yang kekurangan vitamin C juga dapat terjadi perdarahan pada gusi.
h)      Varises
Sebagai pengaruh hormone pelebaran pembuluh darah juga sering terjadi
i)        Rahim membesar, sesuai dengan tuanya kehamilan
Setelah 12 minggu kehamilan, uterus biasnya dapat diraba melalui dinding abdomen, tepat diatas symfisis sebagai sebuah tumor / massa. Kemudian uterus akan bertambah besar seiring dengan tuanya umur kehamilan. Pada dasarnya pembesaran ini dapat disebabkan oleh hipertrofiotot polos uterus, disamping itu serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Bila ada kehamilan ektopik, uterus tetap membesar karena pengaruh hormone tersebut begitu pula endometrium menjadi desidua.
j)        Perubahan pada organ pelvic
Terjadinya peningkatan suplay darah ke organ pelvic, dan pengaruh hormon hormon steroid reproduksi menyebabkan adanya perubahan pada organ pelvic, seperti :
                                                              i.      Tanda Chadwick
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga nampak warna kebiru- biruan.
                                                            ii.      Tanda Piskacek
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke semua arah, terjadi pertumbuhan yang cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama.
                                                          iii.      Kontraksi Braxton Hicks
                                                          iv.      Perimbangan hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan perubahan konsentrasi sehingga progesteron mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi rahim. Kontraksi Baxton Hicks tidak dirasakan  sakit dan terjadi bersamaan diseluruh rahim, kontraksi ini akan berkelanjutan menjadi kontraksi untuk persalinan.
                                                            v.      Tanda Godels
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen . jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsisten serviks menjadi lunak.
                                                          vi.      Tanda Hegar
Pada minggu- minggu pertam kehamilan, isthmus uteri mengadakan hipertofi seperti pada korpus uteri. Hipertrofi isthmus pada triwulan pertama membuat isthmus menjadi panjang dan lunak.
                                                        vii.      Teraba Ballotemen
Jika uterus diketuk, maka akan terjadi pantulan pada tempat implantasinya
                                                      viii.      Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya Human Chorionic Gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu diagnosis kehamilan sedini- dininya
                   2)Tanda Pasti kehamilan
Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan
a)      Gerakan janin dalam rahim
                                                              i.      Terlihat / teraba gerakan janin
                                                            ii.      Teraba bagian -bagian janin
                                                          iii.      Gerakan janin dapat dirasakan oleh ibu pada umur kehamilan 18 minggu, pada primigravida dan 16 minggu pada multigravida
b)      Denyut Jantung janin
Dapat didengar dengan dopler pada umur kehamilan 12 minggu
c)      Pemeriksaan dengan  alat canggih : USG (Wiknjosastro, 2002)
e.          Klasifikasi Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil Sesuai Umur Kehamilannya
1)      Trimester 1 ( 0 – 14 minggu )
a)      Perdarahan sedikit / spoting sekitar 11 hari setelah konsepsi (perdarahan implantasi )
b)      Nyeri dan pembesaran payudara
c)      Kelelahan yang sangat
d)     Sering kencing karena uterus mulai membesar dan menekan kandung kemih
e)      Mual muntah dimulai pada kehamilan 8 minggu dan berakhir pada kehamilan 12 minggu
f)       Tanda Hegar dan goodell muncul pada kehamilan 8 minggu
g)      Tanda chadwick muncul pada kehamilan 12 minggu
h)      Leucorrhoe meningkat akibat pengaruh estrogen
i)        Mengalami kenaikan berat badan 1-2 kg selama trimester 1
2)      Trimester 2 ( 14 – 28 minggu )
a)      Uterus membesar
b)      Setelah 16 minggu uterus biasanya berada pada pertengahan antara simfisi dan pusat
c)      Sekresi vagina meningkat pada kehamilan 16 minggu
d)     Sering kencing berkurang
e)      BB meningkat 0,4-0,5 perminggu
f)       Umur kehamilan 20 minggu tinggu fundus uteri  berada didekat pusat
g)      Payudara mulai mengeluarkan kolustrum pada kehamilan 20 minggu
h)      Gerakan bayi dirasakan
i)        Nampak perubahan kulit : cloasma, areola mammae, linea nigra, dan striae gravidarum.
j)        Kram pada kaki dan konstipasi mungkin dialami
k)      Pernafasan torak mengganti pernafasan abdominal
3)      Trimester 3 ( 28 – 40 minggu )
a)      Umur kehamilan 28 minggu ini tinggi fundus uteri setinggi antara  pusat dan prosesus xipoid
b)      Umur kehamilan 32 – 36 mnggu tinggi xipoid setinggi xipoid
c)      Payudara penuh dan nyeri tekan
d)     Sering kencing karena kepala mulai turun ke rongga panggul dan menekan kandung kemih
e)      Sakit pinggang dan sering kencing semakin meningkat
f)       Susah tidur karena kaki bengkak mungkin dialami
g)      Mungkin mengalami dsypnea (sesak)
h)      Terjadi peningkatan braxton Hicks.
f.          Antenatal Care
1.      Pengertian Antenal Care
Antenatal care merupakan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
2.      Tujuan asuhan antenatal
a.             Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbang bayi
b.            Meningkatan dan memperthankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu
c.             Deteksi dini adanya ketidaknormalan
d.            Mempersipakan persalinan cukup bulan dan selamat baik ibu maupun bayinya
e.             Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kehadiran bayinya.
3.      Jadwal kunjungan pemeriksaan kehamilan
Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasi yang sangat penting..Table dibawah ini garis besarnya.

Kunjungan
Waktu
Informasi penting
Trimester 1
Sebelum minggu ke- 14
o   Menjalani hubungan saling percaya
o   Mendeteksi masalah dan menanginya
o   Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonaturum, anemia kekurangan zat besi
o   Memulai persipan kelahiran bayi dan kesipan untuk menghadapi komplikasi
o Mendorong perilaku yang sehat  (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat, hygine dsb)
Trimester II
Sebelum minggu ke 28
o   Sama seperti diatas
o   Ditambah kewaspadaan khusus mengenai pre eklampsi (tanya ibu tentang gejala-gejal pre-eklampsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk mengetahui proteinuria)
Trimester III
Antara 28 -  36
o   Sama seperti diatas
o           Ditambah palpasi abdominal  untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda
Setelah 36 minggu
o   Sama seperti diatas
o   Ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran dirumah sakit

g.            Prosedur Diagnostik
        Prosedur Diagnostik dilakukan meliputi :
1)      Anamnesa
a)Identititas Ibu
b)      Riwayat Kehamilan sekarang
-    HPHT,HTP
-    Gerakan janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan yang terjadi)
-    Masalah atau tanda – tanda bahaya
-    Keluhan – keluhan lazim pada kehamilan
-    Penggunaan obat – obatan
-    Kehawatiran – kehawatiran yang dirasakan
c)Riwayat Kebidanan
-    Berapa kali hamil, anak yang  lahir hidup, persalinan aterm, premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan (VE / FE / SC )
-    Riwayat perdarahan pada persalinan kelahiran atau pasca salin terdahulu
-    Bayi dengan berat badan : < 2,5 kg atau > 4 kg
-    Masalah – masalah lain yang dialami
d)     Riwayat Kesehatan termasuk factor herediter : kecelakaan
e)Riwayat Sosial Ekonomi
-          Status perkawinan
-          Reaksi ibu dan keluarga terhadap kehamilan
-          Dukungan keluarga
-          Riwayat KB
-          Pengambilan keputusan dalam kelurga
-          Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi
-          Kebiasaan hidup sehat
-          Beban kerja dan kegiatan sehari – hari
-          Tempat melahirkan dan penolong yang diinginkan
2)            Pemeriksaan Umum (Keseluruhan)
-          Berat badan , tinggi badan dan lila
-          Tanda - tanda vital : Tekanan darah, nadi, Suhu, dan pernapasan
3)            Pemeriksaan Kebidanan (Luar)
a)      Inspeksi
b)      Palpasi
a.       Leopold I
Tujuan :
-          Menentukan tinggi fundus uteri
-          Menetukan usia kehamilan
-          Menentukan bagian janin yang ada pada fundus uteri
Cara :         Petugas menghadap ke muka ibu , uterus dibawa ketengah, tentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terdapat didalam fundus
Hasil :        Kepala teraba benda bulat dan keras
            Bokong teraba tidak bulat dan lunak


b.      Leopold II
Tujuan :
-          Menetukan batas samping uterus
-          Menentukan letak
Cara :  uterus didorong ke satu sisi sambil meraba bagian janin yang berada disisi tersebut dengan cara yang sama pada sisi uterus lainnya
Hasil :  punggung janin teraba membujuar dari atas kebawah pada letak kepala. Pada letak lintang dapat ditemukan kepala
c.       Leopold III
Tujuan : Menetukan bagian janin yang berada diuterus bagian bawah
Cara : Tangan kanan diletakkan diatas simfisis dengan ibu jari disebelah tangan kanan ibu dengan empat jari lainnnya disebelah tangan ibu sambil meraba bagian bawah tersebut
Hasil : Teraba kepala / bokong / bagian kecil janin
d.      Leopold IV
Tujuan :  menentukan seberapa jauh bagian terendah janin masuk pintu atas panggul
Cara :     pemeriksa menghadap ke arah kaki penderita
Hasil :   bila bagian terendah sudah masuk PAP maka tangan yang akan melakukan pemeriksaan  akan divergen, sedangkan lingkaran terbesarnya belum masuk PAP maka tangan pemeriksa konvergen.
c)         Auscultasi
Denyut jantung janin (DJJ) sudah dapat didengar pada umur kehamilan 12 minggu dengan menggunakan Dopler. DJJ dengan menggunakan fetoscope terdengar pada  umur kehamilan 20 minggu. (Varney, 2004 )
Cara menghitung Denyut Jantung Janin (Manuaba, 1998. hal :136)
Dihitung pada ( 5 detik pertama + 5 detik ketiga + 5 detik kelima) X4
Jumlah denyut jantung normal antara 120 -  160 denyut permenit
d)        Perkusi
4)            Pemeriksaan Kebidanan (Dalam)
a.       Inspekulo
b.      Bimanual


5)            Pemeriksaan Laboratorium
a.  Tes kehamilan
b. Darah
Kadar HB 11 gr % dianggap sebagai batas normal terendah dalam masa kehamilan trimester I dan III. Batas normal hb pada trimester II adalah 10, 5 gr% (PP IBI, 2006)
c.  Urine lengkap
6)            Pemeriksaan Penunjang.
a)         USG
b)        CTG
( Pusdiknas , 2003)
2.                   Kesimpulan hasil pemeriksaan hamil (Manuaba, 1998 )
Setelah melakukan pemeriksaan dengan seksama, hasil akhir  harus dapat menjawab pertanyaan berkaitan dengan keadaan hamil sebagai berikut :
1)            Umur  ibu ( hanya dicantumkan bila umur ibu kurang dari 20 tahun dan  lebih dari 35 tahun )
a.       Wanita hamil dibawah usia 20 tahun mempunyai resiko komplikasi kehamilan dan persalinan yang lebih tinggi. Mereka lebih mungkin menderita hipertensi yang diinduksi kehamilan atau anemia dan melahirkan bayi dengan BBLR
b.      Primigravida tua (diatas 35 tahun ) mempunyai resiko lebih tinggi menderita hipertensi essensial, hipertensi yang diinduksi kehamilan diabetes kehamilan dan perdarahan antepartum. Kemungkinanan mendapatkan bayi Down syndrome juga lebih besar serta melahirkan dengan secio caesaria juga lebih besar.
2)            Primigravida atau Multigravida
a.       Definisi
- Nuligravida            : seorang wanita yang belum pernah hamil
- Primigravida          : seorang wanita yang hamil pertama kalinya
- Multigravida          : seorang wanita yang hamil dua kali atau lebih
b.      Cara membedakan antara primigravida dan multigravida
      Tabel : perbedaan primigravida dengan multigravida

Primigravida
Multigravida
Payudara tegang

Putting susu runcing
Perut tegang, menonjol
Stirae livide
Perinium utuh
Vulva tertutup
Vagina sempit dan rugae
Portio runcing, tertutup

Hamil pertama kali
Payudara lembek dan menggantung
Putting susu tumpul
Perut lembek dan bergantung
Stirae livide dan albican
Perineum terdapat bekas robekan
Vulva terbuka
Vagina longgar dan tanpa rugae
Portio tumpul dan terbagi dalam bibir depan belakng
Pernah hamil dan melahirkan bayi genap bulan

Pada multigravida dilakukan pertanyaan tentang persalinannya  yang lampau, sebagai gambaran kerjasama antara 3 P, yaitu power( kekuatan his dan mengejan), passenger(besar dan beratnya janin serta plasenta), passage( jalan lahir lunak dan tulang panggul). Bila kehamilan dan persalinan yang lampau dijumpai keadaan :
-          Kehamilan dengan komplikasi atau penyakit
-          Pernah mengalami keguguran
-          Persalinan prematurus
-          Kehamilan mati dalam rahim
-          Persalinan dengan tindakan operasi
-          Persalinan berlangsung lama, melebihi 24 jam
-          Kehamilan lewat waktu
Dapat disimpulkan bahwa kehamilan yang sekarang mempunyai resiko yang lebih tinggi.
3)            Hamil atau  tidak hamil
Untuk dapat menjawab pertanyaan ini perlu ditetapkan tanda – tanda kehamilan, sebagai berikut :
1.      Tanda kemungkinan kehamilan
a.       Tanda subjectife hamil
1)      Terlambat datang bulan
2)      Terdapat mual muntah
3)      Terasa sesak
4)      Terasa gerakan janin dalam perut
5)      Sering kencing
b.      Tanda objectife hamil
1)      Pembesaran dan perubahan konsistensi rahim, dengan memperhatikan tanda piskacek dan tanda hegar
2)      Perubahan warna dan konsistensi serviks
3)      Kontraksi braxton hicks
4)      Terdapat ballotement
5)      Teraba bagian janin
6)      Terdapat kemungkinan pengeluaran colustrum
7)      Terdapat hipepigrmentasi kulit
8)      Terdapat warna kebiruan pada vagina / selaput lendir vulva (tanda chadwik)
9)      Tes biologis positif
2.      Tanda pasti kehamilan
a.                               Teraba gerakan janin dalam rahim
b.                              Terdengar denyut jantung janin
c.                               Pemeriksaan rontgen terdapat kerangka janin
d.                              Pemeriksaan USG
4)            Umur kehamilan
Cara menentukan umur kehamilan (Manuaba, 1998. hal :120 )
a. Mempergunakan rumus naegle
1.      Hari + 7, Bulan +3, Tahun +1
2.      Hari + 7, Bulan + 9
b.Perkiraan tinggi fundus uteri
Tabel : umur kehamilan berdasarkan TFU
Umur kehamilan
TFU
Keterangan
8 mgg
Blm teraba
Sebesar telur bebek
12 mgg
Di atas simfisis
Sebesar telur angsa
16 mgg
½ pusat - simfisis
Sebesar kepala bayi
20 mgg
Di pinggir bawah pusat
--
24 mgg
24 minggu tepat di atas pinggir pusat
--
28 mgg
3 jr ats pusat / 1/3 pusat – Px
--
32 mgg
½ pusat – Px
--
36 mgg
1 jr di bwh Px
Kepala masih berada di atas pintu panggul.
40 mgg
3 jr bwh Px
Fundus uteri turun kembali, karena kepala janin masuk ke rongga panggul.
                         (Wiknjosastro, 2005 hal. 91)



c. Dengan USG
Penentuan umur kehamilan dengan menggunakan USG memerlukan ilmu pengetahuan yang lebih mendetail dan hanya bisa dilakukan oleh orang atau ahli yang berkompeten didalam bidangnya

5)            Intrauterine atau ekstrauterine
a.       Kehamilan diluar cavum uteri (ektopik )sebagian besar tidak dapat berlangsung sampai aterm dan pecah sampai umur hamil muda
b.      Kehamilan intrauterine sejak hamil muda dapat dipastikan yaitu perkembangan rahim sesuai dengan tuanya kehamila, janin teraba intrauterine, dan pada palpasi terjadi kontraksi braxton hicks
c.       Kehamilan abdominal yang  mencapai aterm dapat dipastikan dengan :
1.            gerakan janin terasa nyeri
2.            palpasi janin teraba dibawah kulit abdomen
3.            kontraksi braxton hicks tidak ada
4.            di samping janin teraba uterus yang kosong
5.            pemeriksaan USG didapatkan rahim kosong
6.            percobaan oksitosin 2 unit IV, kantung janin tidak terjadi kontraksi
7.            foto rontgen dengan keras dan sonde ternyata rahim kosong
6)            Tunggal atau ganda
Menetapkan kehamilan ganda pada umur kehamilan muda sulit dilakukan, kecuali dengan USG. Dengan anamnesa dapat diduga hamil kembar (ganda ) yaitu :
a.       Perut cepat membesar
b.      Gejala emesis gravidarum lebih cepat
c.       Perut dirasakan lebih berat
d.      Gerakan janin lebih banya
e.       Dapat disertai sesak nafas
f.       Pada hamil tua dengan pemeriksaan dijumpai gejala hamil ganda yaitu:
1.      perut lebih besar dari tuanya kehamilan
2.      teraba tigs bagian besar atau dua bagian besar yang berdampingan
3.      teraba banyak bagian kecil
4.      sering disertai hidramnion
5.      terdengar dua punctum maksimum denyut jantung janin dalam perbedaan sekitar 10 denyutan
6.      dengan pemeriksaan USG dapat dipastikan hamil kembar, dimana terdapat dua kepala dan kerangka janin, dan dua denyut jantung janin berdenyut.

7)            Hidup atau mati
a.             Janin hidup
1.TFU sesuai dengan umur kehamilan
2.Palpasi janin dalam rahim jelas
3.Terdengar DJJ
4.Terasa adanya gerkan janin
b.            Kematian janin dalam rahim dapat dilakukan pemeriksaan :
1.      kehamilan sangat muda kurang dari 12 minggu
a.       pemeriksaan USG
1.      bentuk kantong janin tidak normal, keriput
2.      air ketuban berkurang
3.      tidak terdapat denyut jantung janin
b.      tes biologis negative setelah kehamilan mati dalam rahim sekitar 10 hari
2.      kehamilan diatas 16 minggu
a.       TFU tidak sesuai dengan umur kehamilan / fundus uteri mengecil
b.      Palpasi janin dalam rahim tidak jelas
c.       Tidak terdengar denyut jantung janin
d.      Tidak terasa gerakan janin
e.       Pemeriksaan USG dan foto abdomen :
1.      Air ketuban berkurang
2.      Tanda spalding positif
3.      denyut jantung janin tidak ada
4.      kerangka janin sangat melengkung
5.      terdapat gelembung gas dalam usus janin

8)            Letak anak
Letak janin dapat diketahui dengan :
a.                                                                         Palpasi abdomen : Leopold I dan III
b.  Mendengarkan tempat  dimana paling jelas denyut jantung janin terdengar
1.      Bila DJJ terdengar diatas pusat, maka letak janin adalah letak sungsang
2.      Bila DJJ terdengar dibawah pusat, maka letak janin adalah letak kepala
c.       Pemeriksaan USG
9)            Keadaan umum ibu dan janin
1.      Pemeriksaan kesehatan umum ibu hamil dilakukan melalui anamnese, pemeriksaan kesehatan umum ibu hamil dilakukan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan laboraturium dasar.keadaan umum ibu dikatakan baik apabila hasil anannesa pemeriksaan fisik dan laboratorium tidak didapatkan hasil abnormal.
2.      Sedangkan keadaan umum janin dikatakan baik apabila gerkan janin dirasakan aktif oleh ibu dan DJJ dalam batas normal.
10)        Kesan panggul
Pada dasarnya pemeriksaan panggul tidak perlu dilakukan kecuali jika adanya dugaan sempit panggul atau kelainan panggul, bila:
a.       Pada primigravida, pada kehamilan 36 minggu atau lebih kepala belum masuk PAP
b.Pada primigravida pada kehamilan aterm terdapat kelainan letak
c.  Perasat osborn menunjukan  hasil positif
d.  Pada mutigravida pada kehamilan dahulu dengan secsio caesaria oleh karena  panggul sempit atau bayi besar
Cara menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ )
Dengan menggunakan rumus jhonson :
-    Bila bagian terendah janin sudah masuk PAP : (TFU – 11 ) X155
-    Bila bagian terendah janin belum masuk PAP : (TFU – 12 ) X 155
11)        Penyulit atau penyerta ( seperti anemia, pre-eklampsia / eklampsia, dan lain-lain )
3.                   Pelayanan / asuhan standar minimal termasuk “7T” :
1.      Timbang berat badan.
2.      Ukur (tekanan) darah.
3.      Ukur (tinggi) fundus uteri.
4.      Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap.
5.      Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan.
6.      Tes terhadap penyakit menular seksual.
7.      Temu wicara dalam persiapan rujukan.

4.                    PERKEMBANGAN BENTUK JANIN
Gambar
Keterangan

kehamilan 12 minggu
JANIN PADA BULAN KE-3
Pada akhir bulan ketiga, panjang tubuh janin mencapai kira-kira 3 inci (7,62 cm) dan berat badan kira-kira 1ons. Lengan, hasta dan jari-jarinya, serta kedua kaki dan jemarinya sudah ada, sedangkan kuku mulai terbentuk. Demikian pula bagian luar telinga sudah ada pada fase ini. Pangkal gigi pun mulai terbentuk pada tulang rahang yang kecil, dan organ-organ sex yang bagian dalam sudah mulai tumbuh.
kehamilan 16 minggu

JANIN PADA BULAN KE-4
Pada fase ini, detak jantung janin sudah dapat terdengar dengan menggunakan alat khusus (dopller). Kepala yang bersambung dengan bagian tubuh lainnya menjadi bertambah besar pada bulan keempat, dan panjang janin akan segera bertambah.
Pada akhir bulan keempat, panjang tubuh janin akan mencapai kira-kira 7 inci 917,78 cm) dan berat badannya mencapai 4 ons. Ia sudah memiliki rambut, alis dan bulu mata, serta mulai mengisap ibu jari tangannya.

kehamilan 20 minggu
JANIN PADA BULAN KE-5
Sepanjang bulan kelima, berat badan janin berkisar pada 1/2 hingga 1 pon (0,24 hingga 0,45 kg) dan panjang tubuhnya antara 10 hingga 12 inci (25,4 hingga 30,5 cm). Otot-ototnya sudah mulai berfungsi, sehingga ia senantiasa bergerak. Biasanya pada bulan kelima ini gerakan janin jelas dapat dirasakan oleh ibunya.

kehamilan 24 minggu
JANIN PADA NULAN KE-6
Panjang tubuh janin berkisar antara 11 hingga 14 inci (27 hingga 35,5 cm) dan berat badannya antara 1,5 hingga 2 pon (0,67 hingga 0,9). Kulitnya mengerut dan berwarna kemerahan, serta dilapisi sejenis pelindung yang disebut Vernix Caseosa.


kehamilan 28 minggu
JANIN PADA BULAN KE-7
Selama bulan ini janian terus tumbuh dan bergerak.Apabila pada bulan ini janin lahir maka masih dapat hidup, akaN tetapi harus dibantu dengan alat-alat pembantu dan dampak lain dari kelairan janin pada bulan ini adalah keadaanya masih lemah dan bayi BBLR (Berat badan bayi lahir rendah), sehingga harus di hangatkan kedalam incubator agar suhu badan bayi bias mencapai suhu yang normal.
kehamilan 32 mingguJANIN PADA BULAN KE-8
Pada bulan ini janian sudah menjadi lebih panjang dan lebih gemuk keadaannya. Panjang tubuhnya mencapai 18 inci (45,7 sampai 5 pon atau 2,27 kg). Apabila janin lahir pada fase ini, peluang untuk hidup lebih besar, karena pertumbuhanya relative sempurna.

kehamilan 36 mingguJANIN PADA BULAN KE-9
Sepanjang bulan ini janin akan terus tumbuh dan pada akhir bulan ini berat badan janin umumnya berkisar antara 7 hingga 7,5 pon (3,18 hingga 3,40 kg) dan panjang tubuhnya sekitar 20 inci 50 cm. Kulitnya masih dilapisi cairan pelindung (liquor Amnion). Posisi janin berubah sebagai persiapan untuk lahir dan mulai turun kebawah dengan kepala berada pada bagian bawah dan janin sudah siap untuk dilahirkan.

5.                   Penatalaksanaan pada kehamilan normal
1.      Anamnesa dan pemeriksaan lengkap pada kunjungan antenatal pertama
2.      Memantau kemajuan kehamilan berikutnya
-          Tekanan darah dibawah 140 / 90 mmHg
-          Bertambahanya BB minimal 10 kg selam kehamilan
-          Edema hanya pada ekstermitas
-                                                                                              TFU (cm) atau dengan jari –jari tangan sesuai dengan umur kehamilan
-          DJJ 120 – 160 x / menit
-          Gerakan janin tetap dirasakan  dari umur kehamilan 18 – 20 minggu hingga melahirkan
3.      Memantau ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan darurat
4.      Memberikan konseling
-                Perubahan fisiologis yaitu : bertambahnya BB, perubahan pada payudara, tingkat tenaga yang dapat menurun. Mual selam triwulan pertam, rasa panas atau varises, hubungan intim (suami - istei ) boleh dilanjutkan tetapi dengan hati –hati
-                Menjaga kebersihan terutama lipatan  kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia ) dengan cara dibersihkan denganair dan dikeringkan

Pertambahan berat badan selama hamil :
1)            Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida sehat yang makan tanpa batasan adalah sekitar 12,5 kg. Dengan distribusi pertambahan berat badan sebagai berikut :
- Payudara                                                       : 0,5 kg
- Fat/lemak                                                      : 3,5 kg
- Plasenta                                                         : 0,6 kg
- Fetus                                                             : 3,4 kg
- Cairan ketuban (amniotic fluid)                    : 0,6 kg)
- Pembesaran uterus                                        : 0,9 kg
- Penambahan darah                                        : 1,5 kg
- Cairan ekstraseluler                                       : 1,5 kg
Total                                                               : 12,5 kg
(Cunningham, 2005)
2)            Kenaikan berat badan wanita hamil rata – rata antara 6,5 kg sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih dari semestinya anjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih – lebih sayur mayur dan buah-buahan. (Wiknjosastro, 2005)
3)          Kenaikan BB per Trimester : (Manuaba, 1998)
Triwulan pertama                    1.000 – 1.500 gr
 Triwulan kedua                      4.500  gr
Triwulan ketiga                        5.000 – 5.500  gr
                                                10.000 – 12.000 gr
- Kebutuhan gizi ibu hamil dalam ukuran rumah tangga
Bahan Maka
nan
Ukuran
Rumah
Tangga
Tidak
Hamil
Ibu hamil
TW
I
TW
II
TW
III
Nasi
Ikan
Tempe
Sayuran
Buah
Gula
Susu
Air
Minyak
Piring
Potong
Potong
Mangkuk
Potong
Sdk mkn
Gelas
Gelas
Sdk mkn
3 ½
1 ½
3
1 ½
2
5
1
4
4
3 ½
1 ½
3
1 ½
2
5
1
4
4
4
2
4
3
2
5
1
6
6
3
3
5
5
2
5
1
6
6

(Widya Karya Pangan Dan Gizi 1998)
Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk ibu hamil sesuai dengan Widya Karya Pangan Dan Gizi Ibu Hamil adalah:
-    Kalori            : 2185 kal
-    Protein          : 56 gram
-    Kalsium        : 900 mg
-    Fosfor           : 650 mg
-    Besi (Fe)       : 46 µg
-    Iodium           : 175 mg
-    Magnesium   : 950 mg
-    Seng              : 20 mg
-    Vitamin A     : 750 RE
-    Vitamin B      : 400-600 IU
-    Vitamin C      : 60 mg
-    Vitamin B12  : 1,3 mg
-    Asam Folik    : 300 µg
-    Casein            : 10,2 mg
-    Riboflavin      : 2,3 mg
-    Piridoksin       : 2,6

CONTOH MENU SEHARI SERTA NILAI GIZI YANG DIKANDUNGNYA UNTUK KEHAMILAN TRIWULAN III

Makanan

Bahan
Berat
URT
Kalori
Protein
Lemak
HA

Sarapan Pagi
Nasi
Telur dadar

The manis



Beras
Telur ayam
Minyak
The dan gula


50
50
10
10


1 gls
1 btr
1 sdm
1 sdm


180
81
87
36,4


3,4
6,4
0,1
0,05


0,35
6
9,8
-


39,4
0,35
-
9,4

Jam 10.00 Pagi
Susu sapi

Biskuit



Susu
Gula
Biskuit


10
10
25


2 sdm
1 sdm
2,5 buah


6,1
36,4
114,5


6,32
-
1,725


0,35
-
36


0,45
9,4
18,77

Makan Siang
Nasi
Empal daging

Tempe bacem
Sayur sop


Pepaya



Beras
Daging sapi
Minyak
Tempe
Wortel,
Kentang, Buncis/kol
Pepaya


100
50
10
50
10
10
10
100


2 gls
1 ktk korek
1 sdm
1 ktk korek
1 ptg bsr
1 buah bsr
1 genggam
1 ptg bsr



360
103,5
87
74,5
2,4
4,2
3,5
46


6.8
9,4
0,1
9,1
0,14
0,12
0,24
0,5



0,7
7
9,8
2
0,02
0,03
0,02
-


78,9
-
-
6,3
0,53
0,93
0,7
12,2


Jam 16.00
The manis
Jagung rebus



The dan gula
Jagung muda


10
50


1 sdm
1 buah


36,4
64,5


-
2,5


-
0,65


9,4
15,15

Makan Malam
Nasi
Daging ayam

Telur ceplok

Sayur urap


Pisang



Beras
Daging ayam
Minyak
Telur ayam
Minyak
Kacang panjang
Toge
Kelapa
Pisang


100
50
10
50
10
50
25
15
30


2 gls
1 paha
1 sdm
1 btr
1 sdm
1 genggam
1 genggam
1 genggam
1 buah


360
151
87
81
87
22
5,6
17
40


6,8
9,1
0,1
6,4
0,1
1,35
0,5
0,2
0,6


0,7
12,5
9,8
6
9,8
0,15
0,05
0,2
0,1



78,9
-
-
0,35
-
3,9
1,2
3,5
12,5

Jam 21.00
Singkong rebus
Air Putih



Singkong
Air putih


50
200


1 ptg sdg
1 gelas


73
-


0,6
-


0.15
-


17
-

J U M L A H


2247,30

77

79,17

319,36
-                Menjelaskan cara merawat payudara  yang benar terutama pada ibu yang putting susunya masuk atau datar
-                Petunjuk dini : untuk mencegah keterlambatan dalam pengambil keputusan dan upaya rujukan saat terjadinya komplikasi, nasehati ibu hamil, suami, ibunya atau anggota keluarga lainya untuk mengidentifikasi sumber transport dan menyisihkan cukup dana untuk menutupi biaya perawatan kegawatdaruratan.
-                Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika terdapat tanda bahaya seperti berikut ini
a.Perdarahan pervaginam
b.            Sakit kepala lebih dari biasa
c.Gangguan penglihatan
d. Pembengkakan pada wajah / tangan
d.            Nyeri abdomen ( epigastrik )
e.Janin tidak bergerak seperti biasanya
5.      Memberikan 90 tablet zat besi selama kehamilan mulai minggu ke 20
6.      memberikan  2 kali vaksin  TT selama kehamilan yaitu pada kunjungan pertama dsn minimsl 4 minggu setelah TT pertama
7.      Kunjungan Ulang
Kunjungan  ulang adalah setiap kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama.Wanita hamil seharusnya melakukan minimal 4 kali kunjungan antenatal selama kehamilan yakni :
Kebijaksanaan Program
(jumlah minimal kunjungan)
Waktu Kunjungan
1 kali
1 kali
2 kali
Pada Trimester I
Pada Trimester II
Pada Trimester III

                        Jadwal Pemeriksaan Kehamilan :
           
Umur Kehamilan
Jadwal Pemeriksaan
1-28 minggu
28-36 minggu
36-40 minggu
4 minggu sekali
2 minggu sekali
1         1 minggu sekali


Perubahan Anatomis dan Adaptasi Fisiologis Maternal
1.   Sistem Reproduksi
a.       Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus, disamping itu serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Bila ada kehamilan ektopik, uterus akan membesar karena pengaruh hormon-hormon itu. Begitu pula endometrium menjadi desidua.
(Hanifa Wiknjosastro, 2006)
b.      Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Jika korpus uteri lebih banyak mengandung jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen, akibat kadar ekstrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak. (Hanifa Wiknjosastro, 2006)
Kelenjar- kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Keadaan ini samapai batas tertentu masih merupakan keadaan yang fisiologik. (Hanifa Wiknjosastro, 2006)
c.       Vagina dan Vulva
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsiopun tampak livide. (Hanifa Wiknjosastro, 2006)
d.      Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. (Hanifa Wiknjosastro, 2006)
2.   Payudara
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen, dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Estrogen menimbulkan hipertrofi sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus pada mamma. Somatomammotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel, sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin. (Hanifa Wiknjosastro, 2006)

3.   Sistem Endokrin
Kelenjar tiroid dapat membesar sedikit sebagai kompensasi konsentrasi yodium yang rendah, kelenjar hipofise dapat membesar tetapi tidak berperan dalam kehamilan dan kelenjar adrenal tidak berpengaruh. Adapun hormon yang dapat dijumpai dalam kehamilan adalah sebagai berikut :
a.       Plasenta adalah kelenjar hormon aktif yang khusus untuk kehamilan. Hormon yang dihasilkan adalah human chorionic gonadotropihin (HCG), estrogen, progesteron dan human placental lactogen (HPL). Semua hormon ini berguna dalam mendukung kehidupan janin dan ibu selama masa kehamilan.
b.      HCG, hormon ini diproduksi oleh sel tropoblast yang berkembang pada saat mulai menempelnya sel telur yang telah dibuahi. Hormon ini akan dilepaskan ke darah ibu dan akan menstimulus pertumbuhan korpus luteum pada trimester I kehamilan. Corpus luteum ini akan memproduksi hormon estrogen dan progesteron yang merupakan hormon yang sangat penting untuk mempertahankan kehamilan.
c.       Estrogen, produksi estrogen pada usia kehamilan sampai dengan 12 minggu diproduksi dalam jumlah besar oleh corpus luteum dan sesudahnya diproduksi oleh plasenta. Fungsinya adalah menstimulus pertumbuhan di dalam uterus, duktus-duktus dalam mamae, puting susu ibu dan mempengaruhi vagina. Estrogen juga berperan meretensi cairan dan elektrolit dalam jaringna tubuh wanita hamil, menekan ovulasi dan menghambat proses laktasi pada masa kehamilan.
d.      Progesteron berfungsi membuat uterus menjadi tebal sehingga bisa digunakan untuk menempel hasil konsepsi, mematangkan fungsi mamae untuk siap memproduksi ASI.
4.   Sirkulasi Darah
Volume darah ibu dalam kehamilan akan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut dengan hidremia. Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25 %, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%.
5.   Sistem Respirasi
Wanita hamil tidak jarang ditemukan mengeluh sesak napas, hal ini ditemukan pada kehamilanb 32 minggu keatas karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.
6.   Sistem Traktus Digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea). Ini akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus juga menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestuvus juga berkurang.

7.   Sistem Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
8.   Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating hormone ( MSH) yang meningkat. MSH ini juga salah satu hormon yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung, dikenal sebagai kloasma gravidarum.
9.      Sistem Metabolisme
Pada wanita hamil Basal Metabolc Rate (BMR) meninggi, sistem endokrin juga meninggi, dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya. BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada triwulan terakhir.
10.  Sistem Kardiovaskuler
Selama kehamilan diafragma terdorong keatas secara progesif, jantung terdesak ke atas. Akibatnya apeks jantung akan sedikit ke lateral bila dibandingkan dengan posisi wanita normal.
11.  Sistem Muskuloskeletal
Lordosis yang progesif merupakan komplikasi posisi ke depan akibat uterus yang membesar. Lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah tungkai yang pada gilirannya menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah pinggang terutama pada akhir kehamilan.






























PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN(CARA SAHLI)

A.Pengertian
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah
B.Prinsip
Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan penambahan larutan HCl,lalu kadar asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang terjadi dengan warna standard.
C.Tujuan
Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah
D.Pentingnya Pemeriksaan Hemoglobin Selama Kehamilan
Pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil dilaksanakan 2 kali selama kehamilan yaitu pada awal kehamilan dan pada kehamilan trimester III tepatnya pada usia kehamilan 30-32 minggu karena saat usia kehamilan tersebut terjadi hemodilusi yaitu peningkatan volume cairan tubuh tidak disertai peningkatan zat-zat yang terlarut didalamnya,sehingga pemeriksaan ini sangat penting dilakukan untuk menghindari ibu kekurangan darah dan asupan kebidanan lengkap dengan pemberian tablet besi (Fe) minimal  90 tablet selama Kehamilan.
Untuk saat ini anemia dalam kehamilan di indonesia ditetapkan dengan kadar Hb <11gr% tergolong anemia ringan dan < 7.0gr% tergolong anemia berat dan Hb Normal >11gr
D.Persiapan Alat dan Bahan
1)      Set Hemoglobin (hemometer) sahli terdiri dari
Gelas berwarna sebagai warna standard
Tabung hemometer dengna pembagian skala putih 2-22 skala merah untuk hematokrit
Pengaduk dari gelas
Pipet sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20 mili mikro
Pipet pasteur
2)      Blood Lancet
3)      Kertas kering atau tissue
4)      Larutan HCL 0,1 N
5)      Aquadest
6)      Kapas Alkohol dalam tempatnya
Persiapan Pasien
1)      Salam terapeutik
2)      Beritahu pasien
3)      Atur posisi pasien duduk santai

Cara Pemeriksaan
1)      Petugas cuci tangan
2)      Jari manis kiri pasien yang akan diambil darahnya dibersihkan dengan kapas alkohol tunggu hingga mengering.
3)      Tabung hemometer diisi dengan larutan HCL 0,1 N, sampai tanda 2
4)      Tabung HCL yang sudah berisi diletakkan dalam posisi berdiri (boleh didalam gelas pembanding)
5)      Bagian dalam jari manis kiri pasien ditusuk dengan lancet
6)      Darah yang keluar pertama kali dibersihkan atau dihapus, darah yang keluar setelah hapusan dihisap dengan pipet sahli, Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan kerta tissue secara hati-hati jangan sampai darah dari dalam pipet keluar.
7)      Masukkan darah sebanyak 0,02 ml ini ke dalam tabung yang berisi larutan HCL tadi tanpa menimbulkan gelembung udara
8)      Bilas pipet sebelum diangkat dengan cara menghisap dan mengeluarkan HCL dari dalam pipet secara berulang-ulang.
9)      Tunggu 5 menit sebelum pembentukan asam hematin, setelah pembentukan asam hematin teteskan demi tetes aquadest hingga warna sama dengan warna standard.
10)  Miniskus dari larutan dibaca. Miniskus dalam hal ini adalah permukaan terendah dari larutan.
11)  Setelah didapatkan warna yang sesuai dengan warna standard, hasil dibaca dan dicatat.
12)  Pelaporan dinyatakan dalam gr%.
13)  Petugas cuci tangan.


BAB II
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “N”
DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER I
DI POSKESDES DASAN TERENG NARMADA
Tanggal 9 Februari 2011

I.            PENGUMPULAN DATA DASAR
Hari/tanggal        : Rabu, 9 Februari 2011
Waktu                 : 09.00 Wita
Tempat                : Poskesdes Dasan Tereng Narmada
A.    Data Subyektif
1.      Biodata

Istri
Suami
Nama
Ny. “N”
Tn “N”
Usia
35 tahun
36 tahun
Suku
Sasak
Sasak
Agama
Islam
Islam
Pendidikan
SMP
SMP
Pekerjaan
IRT
Buruh
Alamat
Desa Permate, Narmada

2.      Keluhan Utama
Ibu datang untuk memeriksakan kehamilannya.
3.      Riwayat Menstruasi
a.      Menarche         :    14 tahun
b.      Siklus               :    28 hari
c.      Lama                :    7 hari
d.     Warna              :    merah tua
e.      Konsistensi      :   Cair
f.       Jumlah              :    3 x ganti pembalut dalam sehari
g.      Flour albus       :    kadang-kadang sebelum haid,tetapi tidak gatal dan tidak berbau
h.      Dismenorhea    :    tidak ada

4.       Riwayat Kehamilan Sekarang
a.       Hamil ke                  : ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama
b.      Umur kehamilan      : ibu mengatakan umur kehamilannya memasuki 3 bulan
c.       HPHT                      : 30-11-2010
d.      ANC                        : 2x selama kehamilan di Poskesdes Dasan Tereng
Tgl
Keluhan
TD
(mmHg)
BB
(kg)
Uk
(mgg)
TFU
(cm)
Letak janin
DJJ
Lab
Pemerik saan Khusus
Tindakan (Therapi TT/Fe)
Nasehat yang disampaikan
Ket
12-01-2011
Mual
120/80
50
4 minggu
-
-
-
-
-
TT1
Fe: 1x1
Makan sedikit tapi sering dan istirahat yg cukup, dan kunjungan ulang 1 bulan lagi
-
09-02-2011
Tidak ada
110/70
52
8-9 minggu
-
-
-
-
-
TT2
Fe: 2x1
Istirahat yang cukup dan kunjungan ulang 1 bulan lagi
-
e.       Imunisasi TT            : lengkap (TT1,12-01-2011, TT2,09-02-2011)
f.       Pergerakan janin      : ibu mengatakan pergerakan bayi belum dirasakan.
g.      Keluhan umum        : tidak ada
h.      Tanda-tanda bahaya / penyakit         : tidak ada
i.        Obat-obatan yang dikonsumsi          : ibu mengatakan mengkonsumsi tablet tambah darah yang diberikan oleh bidan.
j.        Kekhawatiran-kekhawatiran khusus : tidak ada
5.      Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Hamil ke
Umur Kehamilan
Tempat Persalinan
Jenis Persalinan
Penolong
Penyulit
Anak
Seks
BBL(gr)
Usia
Keadaan
I
Matur
RSU
Normal
Bidan
-
 L
3500
8 thn
Hidup
II
Matur
Poskesdes
Normal
Bidan
-
P
3800
1 thn
Meninggal

6.      Riwayat Kesehatan / Penyakit yang diderita dahulu dan sekarang
a.      Penyakit Kardiovaskuler           :   tidak ada
b.      Penyakit Hipertensi                   :   tidak ada
c.       Penyakit Diabetes                      :   tidak ada
d.      Penyakit Malaria                        :   tidak ada
e.       Penyakit kelamin/HIV/AIDS    :   belum dilakukan pemeriksaan laboratorium
f.       Penyakit Ginjal                          :   tidak ada
g.      Penyakit Asma                          :   tidak ada
h.      Penyakit Typus                          :   tidak ada
i.        Penyakit Hepatitis                     :   belum dilakukan pemeriksaan laboratorium
j.        Penyakit Campak                      :   tidak ada
k.      Penyakit Anemia Berat             :   tidak ada
l.        Penyakit Tuberkulosis               :   tidak ada
m.    Gangguan Mental                      :   tidak ada
n.      Riwayat kembar                        :   tidak ada
o.      Lainnya                                      :   tidak ada
7.      Riwayat Bio Psiko Sosial Ekonomi
a.       Status perkawinan                : Menikah sah 1x lamanya 10 tahun
b.      Respon ibu dan keluarga      : Ibu dan keluarga sangat senang dengan kehamilan ini.
c.       Riwayat KB                          : Suntik
d.      Dukungan keluarga               : Keluarga dan suami sangat memberi dukungan dengan mengantarkan ibu memeriksakan kehamilannya  dan membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah.
e.       Pengambilan keputusan dalam keluarga : Bersama(suami dan istri)

f.       Nutrisi (sebelum dan selama hamil)
Makan
Sebelum hamil
selama hamil
Frekuensi
3x sehari
4x sehari
Komposisi
Nasi, lauk sayur dan buah yang terdiri dari :
1.Menu Makan Pagi : Nasi,Telur Ceplok,
2.Selingan : Lumpia
3.Menu Makan Siang :
Nasi,Tempe,sop dan Pisang
4.Menu Makan Malam :
Nasi,Tempe,Ikan goreng dan pepaya

Nasi, lauk, sayur, kue dan buah yang terdiri dari :
1.Menu Makan Pagi :
Nasi,Tempe,Telur Rebus
2.Selingan : Pisang Goreng
3.Menu Makan Siang :
Nasi.ikan goreng,Tahu,sayur bayam  dan pisang
4.Selingan : Bubur Kacang hijau
5.Menu Makan Malam:
Nasi,Ikan goreng,sayur kangkung,dan apel
Porsi
1 piring
1 piring
Kesulitan
Tidak ada
Tidak ada
Pantangan
Tidak ada
Tidak ada

Minum
Sebelum hamil
selama hamil
Frekuensi
5 – 6x sehari
7 – 8x sehari
Komposisi
Air putih dan teh
Air putih,teh dan susu
Banyak
5 – 6  gelas
7 – 8 gelas
Kesulitan
Tidak ada
Tidak ada
Pantangan
Tidak ada
Tidak ada

g.      Eliminasi (sebelum dan selama hamil)
BAB
Sebelum hamil
selama hamil
Frekuensi
1x sehari
2x sehari
Konsistensi
Padat lunak
Padat lunak
Warna
kuning
Hitam kecoklatan
Kesulitan
Tidak ada
Tidak ada

BAK
Sebelum hamil
selama hamil
Frekuensi
4 – 5x sehari
7-8x sehari
Konsistensi
cair
Cair
Warna
Kuning jernih
Kuning jernih
Kesulitan
Tidak ada
Tidak ada
h.      Personal Hygiene

Sebelum hamil
Selama hamil
Mandi
2x sehari
2x sehari
Gosok gigi
2x sehari
2x sehari
Cuci rambut
2 – 3x seminggu
2 – 3x seminggu
Ganti pakaian
2x sehari
2x sehari
Potong kuku
1x seminggu
1x seminggu
i.        Istirahat dan tidur

Sebelum hamil
Selama hamil
Siang
1 jam
1 – 2 jam
Malam
7 – 8 jam
7 – 8 jam
Kesulitan
Tidak ada
Tidak ada  

j.        Pola Hidup sehat
Ibu mengatakan tidak pernah merokok dan suaminya pun tidak merokok, ibu tidak pernah meminum minuman keras dan mengkonsumsi obat-obat terlarang.
k.      Beban kerja / aktivitas sehari-hari
Ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga dan setiap harinya ibu mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci, menyetrika, menyapu, mengepel dan memasak.
l.        Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan
Tidak ada
m.    Tempat dan penolong persalinan yang diinginkan
Di Poskesdes Dasan Tereng dan ditolong oleh Bidan

B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan Umum
a.       Keadaan umum     : Baik
b.      Kesadaran             : Compos Mentis
c.       Emosi                    : Stabil
d.      Berat Badan          : 52 kg
e.       Tinggi Badan         : 155 cm
f.       Lila                        : 27 cm
2.      Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
a.       Tekanan Darah       : 110/70 mmHg
b.      Respirasi                 : 19x/menit
c.       Nadi                       : 74x/menit
d.      Suhu                       : 36oC
3.      Pemeriksaan Fisik
a.       Kepala dan leher
1)      Kepala dan rambut
Bersih, hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok, tidak ada benjolan, tidak ada luka atau lesi dan distribusi merata.
2)      Wajah
Tidak ada cloasma gravidarum, tidak oedema dan tidak pucat
3)      Mata
Konjungtiva tidak pucat dan sclera tidak ikterus
4)      Mulut dan gigi
Bibir tidak pucat, mukosa lembab, gigi  berlubang, gusi tidak berdarah dan tidak pucat, tidak stomatitis dan tidak ada caries gigi.
5)      Leher
Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid..


b.      Payudara
Bentuk simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi pada areola mammae, tidak ada luka atau lesi, tidak ada retraksi atau dimpling, tidak ada benjolan atau massa, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada nyeri tekan, colostrum -/-
c.       Abdomen
1)      Inspeksi
Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra dan  striae livid.
2)      Palpasi
a.       Leopold I     : Belum Teraba
b.      Leopold II   :  -
c.       Leopold III :  -
d.      Leopold IV  :  -
3)      Auskultasi
Tidak dilakukan.
d.      Ekstremitas
1)      Atas          : kuku jari tidak pucat dan tidak oedema
2)      Bawah      : kuku jari tidak pucat, tidak oedema dan tidak ada varices.
e.       Genetalia Eksterna
Tidak dilakukan
4.      Pemeriksaan Penunjang
a.       Pemeriksaan Laboratorium         : Tidak dilakukan
b.      USG                                            : Tidak dilakukan
c.       CTG                                            : Tidak dilakukan
d.      Rontgen                                      : Tidak dilakukan

II.         INTERPRETASI DATA DASAR
a.       Diagnosa
G3P2A0H1, Usia Kehamilan 8-9 Minggu, Tunggal, Hidup, Intra Uteri dan Keadaan Umum Ibu dan Janin Baik.
Dasar :
Data Subyektif :
1.      Ibu mengatakan hamil ketiga
2.      Ibu mengatakan anak kedua meninggal pada usia 1 tahun
3.      Ibu mengatakan HPHT : 30 – 11 – 2010
4.      Ibu mengatakan umur kehamilan 3 bulan
5.      Ibu mengatakan belum merasakan pergerakan bayi.
Data Obyektif :
1.      Keadaan umum   : Baik
2.      Kesadaran           : Composmentis
3.      Emosi                  : Stabil

4.      Tanda-tanda Vital
a.       Tekanan Darah       : 110/70 mmHg
b.      Respirasi                 : 19x/menit
c.       Nadi                       : 74x/menit
d.      Suhu                       : 36oC
b.      Masalah
Tidak ada
c.       Kebutuhan
Tidak ada  

III.      IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak Ada

IV.      KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA
a.       Mandiri         : tidak ada
b.      Kolaborasi     : tidak ada
c.       Rujukan        : tidak ada

V.         RENCANA ASUHAN MENYELURUH
Tanggal 25 Agustus 2009
Pukul 10.00 Wita
1.      Beritahu ibu tentang  hasil pemeriksaan yang di dapat
2.      Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan muda
3.      Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
4.      Anjurkan ibu untuk makan makanan bergizi
5.      Anjurkan ibu untuk menjaga kesehatannya
6.      Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang

VI.      PELAKSANAAN ASUHAN MENYELURUH
Tanggal 25 Agustus 2009
Pukul 10.15 Wita
1.      Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum ibu dan janin baik, , Tekanan Darah:110/70mmHg(normal), Nadi : 74x/menit, Suhu : 36oC, Respirasi : 19x/menit, TFU belum teraba,keadaan umum ibu dan janin baik.
2.      Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan muda seperti : mual muntah terus menerus, perdarahan pervaginam yang banyak disertai nyeri, hipertensi, nyeri perut bagian bawah yang hebat dan tidak hilang stelah beristirahat.
      Menyarankan ibu untuk segera periksa ke petugas kesehatan terdekat (puskesmas)           jika mengalami salah satu tanda bahaya tersebut karena dapat membahayakan             bagi ibu dan janin yang ada dalam kandungannya.
3.      Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 1 jam istirahat siang dan 8 jam pada malam hari seta kurangi kerja berat.
4.      Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti sayur-sayuran hijau,wortel,tahu,tempe,makan 1 piring lebuh banyak dari sebelum hamil.
5.      Menganjurkan ibu untuk menjaga kesehatannya seperti mandi pakai sabun setiap hari pagi dan sore,gosok gigi 2xsehari setelah makan pagi dan malam sebelum tidur untuk menghindari sakit gigi.
6.      Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 4 minggu lagi pada tanggal 9 Maret 2011 untuk memeriksakan kandungannya kembali.

VII.   EVALUASI
Tanggal 25 Agustus 2009
Pukul 10.45 Wita
1.      Ibu Mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan yang diberikan dan akan melakukan semua yang sudah dijelaskan.
2.      Ibu mengetahui hasil pemeriksaannya dan mengerti tentang keadaannya.
3.      Ibu bersedia datang lagi untuk memeriksakan kehamilannya 4 minggu lagi pada tanggal 9 Maret 2011.














BAB III
                                                    PEMBAHASAN

PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU HAMIL
Pemeriksaan pada ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan secara umum meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan kebidanan.

PEMERIKSAAN UMUM
Pemeriksaan umum pada ibu hamil bertujuan untuk menilai keadaan umum ibu, status gizi, tingkat kesadaran, serta ada tidaknya kelainan bentuk badan. Selain itu pemeriksaan umu juga meliputi pemeriksaan jantung dan paru-paru, reflex, serta tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu dan pernapasan.

PEMERIKSAAN KEBIDANAN
1.      Inspeksi, dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya cloasma gravidarum pada muka/wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, ada tidaknya edema.  Pemeriksaan selanjutnya adalah leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena jugularis. Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah dada, pigmentasi putting susu. Pemeriksaan perut untuk menilai apakah perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba, serta ada tidaknya sriae gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan perineum, ada tidaknya tanda Chadwick, ada tidaknya flour. Dan pemeriksaan ekstremitas untuk menilai ada tidaknya varises.
2.      Palpasi, dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim yang terdiri dari :
a.      Leopold I
Digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang ada dalam fundus, dengan cara pemeriksa berdiri sebelah kanan dan menghadap ke muka ibu, kemudian kaki ibu dibengkokkan pada lutut dan lipatan paha.
b.      Leopold II
Digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak bagian kecil pada anak. Caranya letakkan kedua tangan pada sisi uterus, dan tentukan dimanan bagian terkecil bayi.
c.       Leopold III
Digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum masuk pintu atas panggul (PAP). Caranya tekan dengan ibu jari dan jari tengah pada salah satu tangan secaar lembut dan masuk kedalam abdomen pasien di atas simfisis fubis dan peganglah bagian presentase bayi, lalu bagian apakah yang menjadi presentase tersebut.
d.      Leopold IV
Digunakan untuk mengetahui apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut kedalam rongga panggul. Caranya letakkan kedua tangan disisi bawah uterus, lalu tekan ke dalam dan gerakan jari-jari kea rah rongga panggul. Pemeriksaan ini tidak dilakukan apabila kepala belum masuk (PAP).
3.      Auskultasi, dilakukan dengan stethoscope untuk mendengarkan bunyi jantung anak, bising tali pusat, gerakan anak, bising rahim, bunyi aorta serta bising usus

Dari pembahasan kami diatas pelaksanaan ANC pada ibu hamil dipuskesmas narmada sudah sesuai dengan teori yang ada tetapi ada beberapa yang berbeda seperti saat melakukan pemeriksaan fisik tidak lengkap dilakukan yaitu pemeriksaan dari kepala sampai kaki,dan pada saat palpasi tidak dilakukan pengosongan kandung kemih terlebih dahulu dan tidak menaruh bantal dekat bokong yaitu sangat penting dilakukan karena pada ibu hamil tidak boleh dibiarkan terlentang lebih dari 10 menit karena dapat menekan vena cava inferior. Mungkin semua ini diakibatkan oleh keterbatasan waktu yang ada.   





















BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan tersebut dapat kami simpulkan bahwa pelaksanaan ANC pada ibu hamil diPuskesmas Narmada sudah sesuai dengan teori yang ada ,tetapi ada beberapa yang berbeda seperti saat melakukan pemeriksaan fisik tidak lengkap dilakukan yaitu pemeriksaan dari kepala sampai kaki,dan pada saat palpasi tidak dilakukan pengosongan kandung kemih terlebih dahulu dan tidak menaruh bantal dekat bokong yaitu sangat penting dilakukan karena pada ibu hamil tidak boleh dibiarkan terlentang lebih dari 10 menit karena dapat menekan vena cava inferior. Mungkin semua ini diakibatkan oleh keterbatasan waktu yang ada.  

B. SARAN
Kami mengharapkan kepada para tenaga medis untuk lebih memperhatikan terhadap pelaksanaan antenatal care yang telah dilakukan selama ini dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan  bayi,saya juga berharap bagi teman-teman untuk lebih memperhatikan kinerjanya agar lebih baik, efisien dan pengetahuan ditingkatkan dan mutu pelayanan kesehatan terus ditingkatkan.





















SATUAN PENYULUHAN
Topik utama                : Pengetahuan kehamilan
Sub pokok bahasan     : Perawatan payudara, Tanda Bahaya  Kehamilan
Sasaran                        : Ny “N”
Waktu                         : 20 menit
Tempat                        : Poskesdes Dasan Tereng Narmada
Tanggal pelaksanaan   : 25 Agustus 2009, pukul 11.00 WITA

Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penjelasan tentang perawatan payudara, dan tanda bahaya kehamailan, diharapkan ibu dapat mengerti tentang cara perawatan payudara, dan tanda bahaya kehamilan..

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penjelasan ibu mampu :
  1. Menyebutkan kembali cara-cara perawatan payudara, dan tanda bahaya kehamilan yang telah dijelaskan sebelumnya.
  2. Menjelaskan masing-masing cara perawatan payudara, dan tanda-tanda bahaya kehamilan.

METODE :
  1. Ceramah
  2. Tanya-jawab

MEDIA :
Buku KIA

EVALUASI :
  1. Ibu mampu Menyebutkan kembali cara-cara perawatan payudara, dan tanda bahaya kehamilan  yang telah dijelaskan sebelumnya.
  2. Ibu mampu Menjelaskan masing-masing cara perawatan payudara dan tanda bahaya kehamilan,  selama kehamilan.

SUMBER :
  1. Prawirohardjo, sarwono.2005.Ilmu Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
  2. www.infoibu.com.
  3. Buku KIA
d.      Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Pusdiknakes. Jakarta.
e.       Difiori, Judi. 2004. Pregnancy Fitness. Prestasi Pustaka Raya.Jakarta.
f.       Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Pusdiknakes. Jakarta.
g.      Difiori, Judi. 2004. Pregnancy Fitness. Prestasi Pustaka Raya.Jakarta.


































MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN PAYUDARA

A.PERAWATAN PAYUDARA
1.Pengertian
Perawatan payudara saat hamil adalah merawat sedini mungkin payudara ibu pada saat kehamilan untuk mempersiapkan payudara sebagai penghasil ASI serta kebersihannya dan tehnik perawatannya.

2.Tujuan Perawatan Payudara
v  Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu
v  Melenturkan dan menguatkan puting susu,sehingga memudahkan bayi untuk menyusu.
v  Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.
v  Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya.
v  Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

3.Persiapan Perawatan Payudara
Kita Siapkan alat sesuai dengan kebutuhan yaitu,
  • Waskom 2 buah yang berisi air Hangat dan air Dingin
  • Handuk
  • Kapas
  • Kassa
  • Minyak kelapa atau baby oil.

4.Cara Kerja Perawatan Payudara
§  Sebelumnya siapkan air hangat dan air dingin di wadah yang terpisah, minyak kelapa atau baby oil, handuk, dan kapas.
§  Bersihkan payudara dengan air hangat, lalu pijat menggunakan minyak.
§  Cara pemijatannya dengan menggunakan kedua tangan. Sekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam kemudian berbalik arah/berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari pangkal menuju puting. Namun, puting tak perlu dipijat.
§  Setelah itu ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas jari supaya sirkulasi darah bekerja baik
§  Selanjutnya bersihkan puting dengan menggunakan kapas dan minyak. Minyak akan melenturkan dan melembapkan puting.
§  Terakhir, bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Tujuannya untuk memperlancar sirkulasi darah.
§  Keringkan payudara dengan handuk lembut. Kalau perlu oleskan pelembap atau krim anti stertch marks yang aman untuk mencegah rasa gatal akibat jaringan kulit merekah seiring membesarnya payudara.






B.  TANDA BAHAYA KEHAMILAN
  1. PENGERTIAN
Tanda bahaya adalah keadaan-keadaan pada ibu hamilyang mengancam jiwa ibu dan janin yang dikandungnya selama kehamilan. Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dapat terjadi kapan saja. Mungkin ketika kehamilan masih muda, mungkin juga pada kehamilan lanjut. Tidak jarang pada saat-saat menjelang persalinan.
Tanda bahayanya pun bermacam-macam, ada yang ringan dan boleh diabaikan, namun banyak pula yang berat dan membahayakan nyawa ibu maupun janin yang ada didalam kandungannya.
Tanda dalam kehamilan perlu kita waspadai sehingga ibu hamil dan anak yang dikandungnya sehat dan selamat
  1. TANDA BAHAYA YANG TERJADI PADA KEHAMILAN
 TRIMESTER I
1.      Perdarahan pervaginam
Pendarahan walaupun sedikit ataupun banyak ialah satu pertanda yang tidak baik bagi kandungan kerana ia menunjukkan sesuatu ancaman terhadap janin tersebut. Pada awal kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah yang merah,banyak,atau disertai rasa nyeri tapi pada kehamilan lanjut perdarahan hanya muncul kadang-kadang dan tidak disertai rasa nyeri. Langkah pertama adalah mendatangi dokter atau bidan setempat untuk segera di tangani karena mungkin saja Ibu mengalami keguguran ataupun masalah lain yang berkenaan dengan kehamilan.


2.      Sakit kepala yang hebat, Bengkak di wajah dan jari tangan, penglihatan kabur.
Sakit kepala yang muncul pada ibu hamil bisa menjadi suatu tanda bahaya yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala yang hebat dan yang menetap.biasanya sakit kepala ini tidak hilang walaupun Ibu sudah beristirahat.
Biasanya akibat pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan Ibu menjadi berubah dalam kehamilan. Perubahan yang ringan adalah normal,tetapi apabila masalah penglihatan ini terjadi secara mendadak ataupun tiba-tiba, misalnya pandangan yang tiba-tiba menjadi kabur atau berbayang.hal ini perlu di waspadai karena bisa mengacu pada tanda bahaya kehamilan


Pada saat kehamilan, hampir seluruh Ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristrirahat atau meninggikan kaki. Bengkak biasanya menunjukan adanya masalah serius apabila muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai keluhan fisik lain.

3.      Keluar cairan pervaginam
Pecahnya selaput janin dalam kehamilan merupakan tanda bahaya karena dapat menyebabkan terjadinya infeksi langsung pada janin. Pecahnya selaput ketuban juga dapat diikuti dengan keluarnya bagian kecil janin seperti tali pusat, tangan atau kaki. Oleh karena itu bila saat hamil ditemukan ada pengeluaran cairan apabila belum cukup bulan harus segera datang kerumah sakit dengan fasilitas memadai. Assessment yang mungkin adalah Ketuban Pecah Dini (KPD).


4.      Gerakan janin tidak terasa
Gerakan janin sudah dirasakan oleh ibu pada kehamilan 10 minggu.Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

5.      Nyeri perut yang hebat
Nyeri pada perut yang mungkin menunjukan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti ada penyakit yang menyertai kehamilan tersebut ataupun terdapat infeksi.

DAFTAR PUSTAKA

-     Depkes RI. 1995.  Konsep Kebidanan.  Jakarta. 
-     Handoko.  2001.  Manajemen Kebidanan Edisi2.  FE UGM.  Jogjakarta.
-     Varney, Helen. 1997. Varney’s Midwifery Jones and Bartllet Publisher, Sudbury, Massachustts, USA.
-     Sofyan, Mustika. 2006. Bidan menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI.
-     JNPK-KR/POGI. 2007. Asuhan Persalinana Normal. Jakarta: Jaringan Nasionala Pelatihan Klinik.
-.....................1998.Pemeriksaan laboratorium.Jakarta : Departemen Kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar